Minggu, 15 Desember 2013

Balada ayah di luar kota

Diposting oleh Gian Dwi di 12.59
Pa, gadis bungsumu merindukanmu dari sini. Hujan yang membasahi bumi menjadi saksi akan jemari menari diatas laptop yang bervirus. Sudahlah... Pa, semoga kau baik baik saja disana. Kabar terakhir yang disampaikan si sulung padaku adalah bapak yang dilarikan ke rumah sakit dan harus di oksigen. Sungguh terpukul sekali saat itu kuliah sedang berlangsung. Untunglah anakmu tidak sedang presentasi. Kegiatan berlangsung seperti biasanya. Dari bangku belakang anakmu hanya terpaku menggenggam handphone akan pesan kilat yang disampaikan si sulung. Air mata ini hampir jatuh. Entahlah, semua tertutupi karena teman sebelah mengajak bercengkrama dengan santainya.
Lihat... terkadang semua sia sia jika mereka tahu aku tak seindah harapan mereka. Semenjak aku dilahirkan, nama Gian memang dipilih beliau supaya aku menjadi 'orang besar'. Ketika itu, nama adalah sebuah doa dan mereka menaruh harapan pastinya.


Aku ingin pulang..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Gian Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos