Minggu, 16 Februari 2014

14 Feb 2014 Abu untuk Jogjakarta

Diposting oleh Gian Dwi di 01.16 0 komentar
Mungkin sebagian orang mengenal tanggal ini adalah tanggal dimana orang orang yang sudah mempunyai pasangan sedang barter coklat. Ya, valentine! benar.. kenapa valentine selalu identik dengan cokelat. Kenapa ga merah atau kuning atau malah hijau? entahlah, tahun ini identik dengan "abu". Tepatnya abu vulkanik gunung Kelud yang meletus pada dini hari. Karena disebabkan anginnya ke arah barat. Maka Jogja terkena dampak yang cukup besar.
Sekitar pukul 10PM di tanggal 13 Febuari, dengan sangat jarang gw merasakan panas. Bukan panas karna pengen di rukyah atau apa. Ternyata panasnya lumayan jadi gue tidur dengan posisi yang begajulan. Dan tidurlah sang mahasiswi rantau ini dengan keadaan kepanasan. Setelah itu bangun dengan cantik sudah mendapati temen kos gue yang udah stay di depan tv like a boss. Hati berbicara, "rajin banget, jam segini udah bangun buat sahur". Mata siwer siwer liat tv kemudian dia berkata "Gi, gunung kelud metetus" | "terus?" | "abu! lo liat depan sana". And....Tadaaaa...


Putih..semua putih! abu abu. Sesak nafas, kaget pula. Beginilah jika alam sudah berbicara. Sekilas seperti diselimuti salju. Atau malah jalanan yg di taburin bedak? mirip kayak donat bedak. Maka ini disebut jalan bedak. Ok jayus.. Langitnya juga jadi merah, di foto kurang merah mungkin karena sudah menunjukkan pukul 7AM. Hebatnya temen kos gue masih tetep berangkat kerja untuk jaga warnet. Semangatnya terus membara bara. 

Gue juga mencoba semangatnya tidak terkalahkan dengan tetap berangkat micro teaching dengan melatih skill berbagi ilmu pada orang lain. Kostum udah siap, rok hitam, kerudung hitam, dan sepatu hitam sudah putih karena abu. Ya...micro tetep berangkat.
karena koordinatornya (bisa dibilang koordinator) berkata "berangkat aja, kan hujan abunya di luar. Di ruangan micronya nggak" dan iya benar! namun 10 menit kemudian..."kamu udah berangkat? jangan berangkat dulu, abunya tebel eeh" | -_________- helloooo~ kemana aja ente. Kami tidak jadi pergi karena dosen ngasih link bahwa seluruh kegiatan kampus diliburkan. Kampus juga gamau mahasiswanya pada bengek. Rambut juga jabrik karena kena abu. Bandara semua ditutup. Keluar harus masker, kacamata, dan mungkin kerudung. Allah pasti bilang.."Apa harus gunung kelud meletus dulu baru Gian pake kerudung" Well done. sudahlah, semoga bencana ini cepat selesai
 

Gian Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos