Selamat malam jagad raya dan
udara malam yang telah ditemani dengan sebotol cola kecil hasil hadiah tukar
tiket timezone. Katakan dan berikanlah selamat pada diri kita yang sudah
mendapatkan hasil nilai dari semester lalu. Mari ucapkan selamat datang nilai “A”
didalam sistem akademik kita. Hi “A”
sudah lama sekali kau tak mampir dalam sistem ini, apa kabar? Ibu sehat?bapak
gimana? mungkin kayak gitu kali yah kalau gue bisa ngobrol sama nilai “A”
Sudah hampir dua tahun kaki ini
beranjak jauh sekali dari kampung halaman, dengan titel mencari ilmu ke kota
orang. Tapi tenang, sekarang gak perlu galau sambil nyanyiin lagu Michael
Bubble-Home karena sekarang kita di rumah. Ya, rumah!! Disini gak bisa tenang
gitu aja sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Kita masih nunggu temen
temen nya si “A” itu dateng. Atau secara harfiahnya, kita masih tetep nunggu
nilai apa yang bakal dateng ngunjungin sistem akademik. Yahhh.. walaupun
kenyataan nya sudah tau pasti si “A” tidak akan menunjukan dirinya lagi. Dia sudah
mengamanatkan si “B” atau “C” atau temannya yang lain yaitu si “D” ah cukup
sulit memang menerima mereka sebagai teman. Tapi untuk penyeimbang, kita ga
akan main sama orang yang sama kan? Kita pasti kadang butuh temen yang lain
buat main.
Sebagian orang hanya mengharapkan
si “A” saja untuk jadi temannya. Jika bukan si A, mungkin adiknya? Si “A-“
setidaknya dia lebih baik dibandingkan teman teman yang lain. Biang kerok
selanjutnya adalah kakak tingkat mereka, sebut saja “beasiswa”. “Beasiswa” Cuma
mau berkawan dengan si “A”. Terkadang kasihan melihat teman teman yang lain,
jika mereka tak ada. Mana mungkin si “A” dapat berkuasa, karena merekalah
justru si “A” dapat berkuasa. Nah, di sini tinggal kita yang tentuin mau gimana
kedepannya. Mau tetep main atau berhenti main?