Kamis, 25 April 2019

Hobi

Diposting oleh Gian Dwi di 22.20 0 komentar

Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris "Hobby"

Itu kata wikipedia. Baru pertama nulis udh copas. Memang copas adalah jati diri q. Heran w ngapa bisa lulus dulu

Gini.. Setiap orang punya hobi. Hobi gw apa? Hemm membaca dan menggambar. Membaca timeline twitter & menggambar kan indahnya perasaanku padanya.

Hobi bagi sebagian orang bisa menghilangkan penat. Karena dilakukan dengan kemauan sendiri dan senang hati. Pandangan pandangan miring soal hobi selama itu positive memang berbeda beda ya gaes.. Contoh kecil nya begini. Kakak gue hobi mancing. Bagi sebagian orang mancing itu kegiatan yg membosankan. Karena mereka tidak hobi. Ya kalii mungkin dari sudut pandang lain, ngapain mancing yaa udah panas, harus nyari umpan, harus nunggu ikan, harus pinter tarik ulur hubungan. Hubungan pancingan dan ikan maksudnya. Belum lagi pengeluaran nya, beli umpan, beli rokok, sewa perahu, ngasi rokok ke tukang perahu, biaya urut setelah pegel pegel balik mancing. Tp apa untuk mereka yg seneng? Semua ok ok saja. Karena apa? Hobi..

Ada lagi orang hobbi koleksi gundam atau mobil hot wheels. Satu mainan kecil sebegitu kecilnya aja harganya bisa diganti sama paket intetnet sebulan loh.. Itu pandangan merek yang ga hobi. Yang hobi? Beda lagi

Ada orang hobi traveling atau naik gunung. "Buat apa traveling kan ngabisin uang mending usaha apa kek gitu, buat apa naik gunung cape cape naik ke puncak, belum bikin tenda, mending di rumah" begitu kata sebagian orang. Mereka yang gak paham mungkin gak tau kalau traveller berangkat ke Luar Negeri pun pake tiket promo atau tidur & mandi di bandara. Mereka liat nya? Wah orang kaya jalan terus

Entahlah, coba deh saling paham saling mengerti mana saja yang harus dilakukan dan enggak. Ga usah ngata ngatain orang punya hobi tertentu selama positip kenapa enggak..

Jadi Gian hobinya apa?
Lembur
.
.
....

Jumat, 08 Juli 2016

Saya ini Guru Killer | Guru apa? | Guru Honor

Diposting oleh Gian Dwi di 22.03 0 komentar
Gak cukup kan kalau sekedar sarjana? Ya, bener. Butuh perjuangan 4 tahun untuk make baju item ama topi segi lima yang ada rumbai-rumbainya itu. Makenya sehari kok. Setelah itu perjuangan idup yang asli baru dimulai. Semua butuh usaha demi mencari sesuap nasi, sebongkah berlian dan seonggok permata. Kadang, ga jarang harus ninggalin kampung halaman lagi. Harus rela bersaing. Harus rela pula jika digaji jauh dibawah UMR. Ini serius. Di Indonesia kesejahteraan guru kurang diperhatikan. Saya berbicara soal guru honorer ya. Bukan yang kesejahteraannya udah dijamin karena udah PNS. Bukan. Harus sesabar apa kami digaji 200-300ribu untuk satu bulan? Kita intip sistem penggajian guru honorer di negara ini. Kita digaji berdasarkan perhitungan jam mengajar. Semisal saya mendapatkan 20 jam dalam seminggu. 1 jam mengajar saya dibayar 20.000. ‘wah lumayan, saya mendapat gaji 1,6 juta perbulan’. Not bad ya. Itu pikir saya. Karena 20jam (seminggu) x 4 (4 minggu dlm 1 bulan)= 80jam. Kemudian 80 jam x 20.000= 1,6. Nyatanya? Tidak seperti itu perhitungannya saudara-saudara. Guru honorer hanya dibayar 1 minggu di awal saja. Jika saya mendapat 20 jam dalam seminggu dan 20.000/jam. 20x20.000= 400.000. 3 minggu ke depan adalah jam mati. Tidak dihitung. Miris. Itulah honor saya yang saya terima. Saya kaget jujur. Saya tidak mengerti sistem penggajian guru honorer. Zaman kuliahpun, saya tidak begitu paham, mungkin karena setiap makul yang saya hadiri. Saya habiskan dengan duduk paling belakang. Bangku depan sudah terisi sama mahasiswa yang dewa berdiskusi. Beda dengan saya, saya lebih cenderung tipe mahasiswi yang ‘lulus-pun-udah-syukur’ atau lebih pantas dikatan saya lolos kuliah, bukan lulus kuliah. Ok skip. Seorang guru honorer ga jarang mencari pekerjaan lain selagi tidak mengajar. Ada yang buat online shop, ada yang menjadi tukang ojek, dagang di pasar. Kalau saya berencana memperjualbelikan soal-soal ujian. Tapi entahlah, saya takut dikebiri sama kepsek. Serius..saya pribadi berjualan nasi uduk dan nasi bakar diluar jam mengajar. Selain itu juga memperjualbelikan akun game seperti CoC atau Clash Royale. Lumayan bisa kebeli make up buat nge-gebet guru olahraga. (lah?!)
Belum lagi peraturan pemerintah yang sudah berubah. Semua guru wajib ikut PPG (Pelatihan Profesionalisme Guru). Akta 4 sudah tidak berlaku. FYI, saya dapat akta 4 sewaktu saya wisuda. Jadi untuk apa diberikan akta 4 jika guru harus melakukan PPG. PPG ini boleh diikuti oleh mahasiswa pendidikan dan non dik. Wait?! Non dik? Saya merasa tidak terima pada awalnya. Masa kami (yang memang kuliah di IKIP dan jurusan pendidikan) merasa posisinya digeser oleh mahasiswa yang mengambil ilmu murni. Contoh, saya jurusan pendidikan ekonomi. Teman saya, jurusan ekonomi. Teman saya ingin menjadi guru? easy.. ambillah PPG. Kami? Mahasiswa pendidikan? Masih tetap harus mengambil PPG. Ah saya pikir rezeki memang sudah ada yang atur kok. No prob lah. Untuk menjadi PNS nih, dengar-dengar guru harus mengabdi di daerah terpencil (nama programnya SM3T). Bagus sih.. pemerintah menggalakkan program ini karena penyebaran guru di Indonesia ga merata. Belum terbayang saya harus pergi mengajar didaerah sulit air, minim penerangan, dan susah sinyal. Bagaimana jika saya harus berjalan puluhan kilo untuk ke sekolah. Mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke angkasa. Belum lagi ditengah perjalanan saya terjebak perang suku kemudian saya mati. Perlu dipikir lebih jauh, siswanya saja semangat untuk menuntut ilmu, kok gurunya malah tumbang?

From my deepest heart saya tidak ingin menjadi guru sebenarnya. Karena saya yakin murid saya akan menjadi seperti saya zaman sekolah dulu. Tiba-tiba ke kantin ga balik, tiba-tiba nyontek, tiba-tiba izin bolak-balik wc sampe capek. Tapi beginilah adalanya. Ketahuilah memang Tuhan yang Maha Memantaskan Hamba-Nya

Sabtu, 14 Juni 2014

Repetisi Berjangka

Diposting oleh Gian Dwi di 00.20 0 komentar
Mencoba bergelut dengan hal yang sama ternyata tidak semudah awan menurunkan hujan atau angin topan yang menjatuhkan pepohonan. Seharusnya dengan mudah berjalan diatas duri karena sudah sering dilatih. Cepat atau lambat jika sudah tidak ada niat memang membuyarkan semunya. Sakit..
Repetisi yang tidak berguna hanya akan menjadi wacana. Berbagai macam obat penghilang fokus pada suatu hal sudah menyeruak. Ternyata semua gagal. Kamu tetap sama. Aku tetap sama. Kita tidak berubah. Semoga kamu baik baik saja dan jaga kesehatan. Fakta yang menyebutkan wanita terlalu banyak drama itu salah. Mereka saja yang selalu men-drama-kan suatu kejadian agar terlihat kuat dan hebat untuk bertahan. Nyatanya tidak. Mereka tidak lebih hebat dari pria pria di luar sana.

Minggu, 13 April 2014

Second clan war

Diposting oleh Gian Dwi di 23.40 0 komentar
Kali ke dua clan war dalam game clash of clans. Semua member geng gilak donate troops untuk pertahanan nanti. Wajar memang sudah sepatutnya seperti itu. Leader choose war hari minggu jam 8.30. Jam jam dimana anak kost baru bangun tidur dan niat nyuci celana dalem. Lol. Plan nya sukses. Sukses dan mateng banget. Tentunya berkat plan member dengan koordinasi leader. Semua dia yang atur. Mulai dari komposisi troops, bantuan troops, strategi perang, dan mencocokkan base mana yang harus di musnahkan. Salute.. Salute...

Kalah menang lain cerita. Begitu raid untuk pertama, and you know what: sumpah itu base gampang banget. Kalau war biasanya gw sambil tutup mata juga bisa licin. Clan war beda. Ibu jari aja gemetar untuk keluarin troopsnya. Ujungnya giant dimana, archer dimana, naga dimana, dan wizard dimana. Seperti baru newbie main clash of clans. Satu yang gw takut dari tidak menangnya perang adalah kekecewaan leader yang udah simpan strategi untuk membernya. Sungguh hebat susun strategi. Begitu sabar dan murah hati. Kalau ada award panasonic di tv, bisa jadi masuk nominasi. Gw gamau nyebutin siapa, just remember.. Menang kalah enjoy aja. Ini just game. Tapi game macam apa yang sudah buat saya standby android dan ipod just for pantau skor clanwar. Game macam apa yang bisa bikin nangis kalau kalah. Lucu ya... Nangis kekalahan dan hanya kekalahan semu digital. Well done.. My second raid pun kalah. Hahahaha.
"Kamu out of plan! Oh ok. Baiklah...

Sabtu, 12 April 2014

Clan war

Diposting oleh Gian Dwi di 01.51 0 komentar
Supercell kemarin sukses bikin salah satu gamenya untuk bikin suatu perubahan yang lebih epic. Dan perubahan itu pasti sudah ditunggu tunggu bagi para pecandu game tersebut. Pengumuman tentang clan war sebenernya udah di tweet satu minggu yang lalu sama akun 'clashofclans' via twitter dan kebetulan langsung dapet link nyambung forum dan youtube. Lumayan..jelas. Ya, jelas lah daripada ga ada. Berhubung leader gue terlalu semangat buat start clanwar. Jadilah clanwar dimulai jam 7.30 satu hari setelah preparation day. Kebetulan, mayoritas klan gue nyimpen townhall nya di luar pager. Dan ya.. gue juga sama. Karena kami semua farming. Entahlah, mungkin tujuannya untuk dapat shield dengan taget orang orang yang mau kejar tropi.
Clanwar lain cerita. Aturan untuk attack base dilihat dari banyaknya bintang yang dikumpul. Simple sih, karena kami simpan th di luar maka tak jarang kami kalah dalam perang karena 1 th hancur, otomatis 1 bintang kumpul. Waktu preparation day, gue sempet ngomong sama clanmate atau leader. 'gapapa nih th diluar?!'. And leader: "it's ok". Ok ok paleluuu~ (karena gue merasa sombong soalnya udah faham clanwar daripada leadernya sendiri) *ehm..benerin kerah baju* haha
Battle day dimulai setelah 24h preparation day. Mulai pukul 7.30 dan battle day pun sama hanya aja pada hari setelahnya. Niatnya  udah paling excited menggebu gebu dan niat attack base yang sedang-sedang aja. Tapiiii~ jeng jeng jeng.....gue lupa ada midtherm 2 mata kuliah. Yihaa base yang 'sekiranya-gue-mampu' udah diambil orang. Jelas jelas gue bodoh kalah perang mulu. That's why ga pernah share war result. Haha. Siang hari, mulailah attack dengan cantik. Dan Tuhan berkata lain. Connection lost. Try again. Ah..mas..ayo..nikahi..aku..saja..
Perang yang kedua, susah. Kalah lagi. Sama sekali ga menang bintang. Klanmate kesal mungkin, dan aku minta maaf. Aku memang sweet. *kemudian jijik* Leader berkata: I am not in mood. Aku lost banyak gold and elix. Belum lagi troops yang udah aku train untuk donate almost 750k plus plus
God! My bad? Lol 
Ealahhh boss! yo urip ki ra usah di gowo mikir sing abot
 ahah. Just for fun, it's just a game. But.. insane

Minggu, 16 Februari 2014

14 Feb 2014 Abu untuk Jogjakarta

Diposting oleh Gian Dwi di 01.16 0 komentar
Mungkin sebagian orang mengenal tanggal ini adalah tanggal dimana orang orang yang sudah mempunyai pasangan sedang barter coklat. Ya, valentine! benar.. kenapa valentine selalu identik dengan cokelat. Kenapa ga merah atau kuning atau malah hijau? entahlah, tahun ini identik dengan "abu". Tepatnya abu vulkanik gunung Kelud yang meletus pada dini hari. Karena disebabkan anginnya ke arah barat. Maka Jogja terkena dampak yang cukup besar.
Sekitar pukul 10PM di tanggal 13 Febuari, dengan sangat jarang gw merasakan panas. Bukan panas karna pengen di rukyah atau apa. Ternyata panasnya lumayan jadi gue tidur dengan posisi yang begajulan. Dan tidurlah sang mahasiswi rantau ini dengan keadaan kepanasan. Setelah itu bangun dengan cantik sudah mendapati temen kos gue yang udah stay di depan tv like a boss. Hati berbicara, "rajin banget, jam segini udah bangun buat sahur". Mata siwer siwer liat tv kemudian dia berkata "Gi, gunung kelud metetus" | "terus?" | "abu! lo liat depan sana". And....Tadaaaa...


Putih..semua putih! abu abu. Sesak nafas, kaget pula. Beginilah jika alam sudah berbicara. Sekilas seperti diselimuti salju. Atau malah jalanan yg di taburin bedak? mirip kayak donat bedak. Maka ini disebut jalan bedak. Ok jayus.. Langitnya juga jadi merah, di foto kurang merah mungkin karena sudah menunjukkan pukul 7AM. Hebatnya temen kos gue masih tetep berangkat kerja untuk jaga warnet. Semangatnya terus membara bara. 

Gue juga mencoba semangatnya tidak terkalahkan dengan tetap berangkat micro teaching dengan melatih skill berbagi ilmu pada orang lain. Kostum udah siap, rok hitam, kerudung hitam, dan sepatu hitam sudah putih karena abu. Ya...micro tetep berangkat.
karena koordinatornya (bisa dibilang koordinator) berkata "berangkat aja, kan hujan abunya di luar. Di ruangan micronya nggak" dan iya benar! namun 10 menit kemudian..."kamu udah berangkat? jangan berangkat dulu, abunya tebel eeh" | -_________- helloooo~ kemana aja ente. Kami tidak jadi pergi karena dosen ngasih link bahwa seluruh kegiatan kampus diliburkan. Kampus juga gamau mahasiswanya pada bengek. Rambut juga jabrik karena kena abu. Bandara semua ditutup. Keluar harus masker, kacamata, dan mungkin kerudung. Allah pasti bilang.."Apa harus gunung kelud meletus dulu baru Gian pake kerudung" Well done. sudahlah, semoga bencana ini cepat selesai

Minggu, 15 Desember 2013

Balada ayah di luar kota

Diposting oleh Gian Dwi di 12.59 0 komentar
Pa, gadis bungsumu merindukanmu dari sini. Hujan yang membasahi bumi menjadi saksi akan jemari menari diatas laptop yang bervirus. Sudahlah... Pa, semoga kau baik baik saja disana. Kabar terakhir yang disampaikan si sulung padaku adalah bapak yang dilarikan ke rumah sakit dan harus di oksigen. Sungguh terpukul sekali saat itu kuliah sedang berlangsung. Untunglah anakmu tidak sedang presentasi. Kegiatan berlangsung seperti biasanya. Dari bangku belakang anakmu hanya terpaku menggenggam handphone akan pesan kilat yang disampaikan si sulung. Air mata ini hampir jatuh. Entahlah, semua tertutupi karena teman sebelah mengajak bercengkrama dengan santainya.
Lihat... terkadang semua sia sia jika mereka tahu aku tak seindah harapan mereka. Semenjak aku dilahirkan, nama Gian memang dipilih beliau supaya aku menjadi 'orang besar'. Ketika itu, nama adalah sebuah doa dan mereka menaruh harapan pastinya.


Aku ingin pulang..
 

Gian Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos